Pimpinan KPK 2019-2023 Terbentuk, Ini Pesan Fahri Hamzah


POJOKITA - Komisi III DPR, telah merampungkan fit and proper test terhadap 10 nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diajukan Presiden Joko Widodo.

Dari 10 nama, telah dipilih 5 nama untuk memimpin komisi antirasuah itu untuk 4 tahun mendatang. Irjen Polisi Firli Bahuri, meraih suara tertinggi dan menjadi Ketua KPK periode 2019-2023.

Berikut, perolehan suara hasil voting Komisi III DPR:

1. Firli Bahuri: 56 suara
2. Nurul Ghufron: 51 suara
3. Lili Pintauli Siregar: 44 suara
4. Alexander Marwata: 53 suara
5. Nawawi Pamolango: 50 suara.

Di tengah-tengah pro dan kontra mengenai pimpinan KPK ini, perlu kita mendengar pandanga-pandangan untuk komisi ke depannya. Berikut pandangan Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 Fahri Hamzah, yang disadur dari akun twitter miliknya.

Fahri memang selama ini, dikenal sangat getol berbicara mengenai pemberantasan korupsi hingga kritik-kritik tajamnya mengenai KPK. Berikut sedikit pandangan dia:

Selamat Kepada Pimpinan KPK yang baru. Kerja besar menunggu. Kembali pada pangkuan pertiwi, kembali pada konstitusi dan hukum.  Hentikan segala kegiatan politik dan penggalangan intelijen. Bekerjalah sistematis dengan penguatan Kordinasi, supervisi dan Monitoring. Sukses!

Saya usulkan pimpinan @KPK_RI yg sekarang segera demisioner. Pegawai KPK harus kembali bekerja profesional. Hentikan demonstrasi. Renungkan kembali makna bekerja untuk negara. Kalian Bukan LSM. Konsepnya beda. Tapi yg mau kembali LSM sikahkan mengundurkan diri hari ini juga.

Sebagai lembaga independen, @KPK_RI harus dibersihkan dari kerja politik. Atas nama apapun. Politik hukum KPK adalah politik hukum negara yang diamanahkan konstitusi sebagai “negara hukum yang demokratis”.  Mari kita beri kepercayaan pada pimpinan baru sambil kita awasi.

Negara harus kembali normal, UU darurat tidak boleh diberi ruang kembali. Suasana perang hentikan! Ini masa bersatu, konsolidasikan kekuatan untuk membangun negara yang damai dan tenang. Kalau ada perbedaan pendapat antar lembaga selesaikan dengan Kordinasi bukan demonstrasi.

Semua Kedaruratan yang dibuat sepihak oleh negara biasanya bikin ribut sendiri. Sebab ada aliran uang untuk bikin keributan. Sudahlah, negara harus terkonsolidasi. Hormati kerja masing2 jangan menebar perasaan tidak tenang sehingga negara lamban dan tidak berani ambil keputusan.

Tantangan besar menghadang kita. Ke depan, @KPK_RI dengan fungsi supernya yang tidak hilang harus mengutamakan kerja konsolidasi, supervisi dan monitoring.  Jangan percaya bahwa korupsi di Indoensia tidak bisa dihentikan. Itu bohong dan omong kosong. Tertibkan itu!

Negara kita negara yang didirikan oleh orang2 hebat, para pejuang, ulama dan cendikiawan kelas dunia. Lebih jauh, negara ini warisan yang tiada tara, Karunia Allah yang maha kuasa. Jangan rendah diri dan jangan terus merasa kalah. Lawan segala perasan tidak mampu.

Komisioner @KPK_RI itu adalah “wakil presiden ke-2”. Ini kesimpulan saya. Kuat sekali mereka. Aksesnya ke semua lembaga. Maka, duduklah bersama, semua lembaga: eksekutif, legislatif, judikatif. Bikinlah Sistem Integritas Nasional yang kuat. Semua orang ingin jadi orang baik.

Bergaul lah secara fleksibel. Jangan sok suci mentang2 bisa nyadap dan mengetahui dosa2 tersembunyi. Hentikan kegiatan bawah tanah itu! Itu dosa besar.  Hadapilah bangsamu dengan senyum. Percayalah manusia sama saja. Iblis sedikit, malaikat sedikit. Manusia yang banyak.

Inilah pesanku kepada pimpina KPK yg baru dan kepada pegawai KPK.  Pegawai 
@KPK_RI berbanggalah kalian bekerja di tenpat itu. Selamat bekerja KPK, semoga Allah melindungi kalian dan semoga Allah menjayakan bangsa INDONESIA.  Mari maju ke depan. Hadapi tantangan zaman. Merdeka!

Comments